Welcome To My Blog

Thursday 26 February 2009

CINTAI MULAI BERSEMI

CERBER 7



Menjelang asar, cinta dan Romy sudah sampai didepan rumah pak selamet.

"waduh, pucuk dicinta ulam tiba nih, bapak dah kangen tidak ketemu kalian" sapa hangat pak selamet menyambut kedatangan cinta dan Romy.

"aku juga sudah kangen pak..., lho ko bapak dah rapih mau kemana pak" jawab cinta disetai matanya yang terbelalak melihat pak selamet berpakaian rapih dan menyiapkan tasnya.

"Bapak mau ngisi latihan tapak suci di cabang sarinah, karena disana cabang yang baru dibuka, kalian ikut sekalian sama bapak, biar tambah ramai dan semangat" ajak pak selamet pada cinta dan Romy.

"oke deh " jawab Romy dan cinta, memang semula keduanya berniat ingin ikut latihan pak selamet, dimanapun pak selamet melatih, karena pak selamat banyak melatih silat diberbagai cabang. Sebelum berangkat pak selamet mempersilahkan minum dahulu yang sudah disediakan istrinya.

Ketiganya beriringan berjalan ke halte sambil cerita, sepertinya ketiganya dilanda kerinduan, sesampai di halte, Bis kearah sarinah baru tiba, jadi tak perlu nunggu lama kemudian ketiganya naik Bis.

"Ayo anak anak ganti pakaian silat" sapa pak selamet pada anak anak latihan, begitu sampai ditempat latihan, dan beliau memberi tahu cinta tempat ruang ganti pakaian.

Tidak lama kemudian anak anak sudah kumpul, dan latihan dimulai dipimpin pak selamet, dan Romy diminta pak selamet tuk membantu melatih, latihan dimulai dengan pemanasan.

"heat...heat...heat.." pak selamet memberi contoh merangkai tiga jurus yang sekaligus dalam satu gerakan yaitu pukul, tangkis dan tendangan.

Setelah latihan, pak selamet meminta anak anak duduk melingkar, kemudian memilih anak anak beradu tarung.

Sambil melihat pertarungan, cinta menyapu pandangannya pada seluruh teman latihan agar mudah mengenalinya, peserta latihan wanita dari sarinah hanya ada satu. begitu cinta memandang ke arah kanan, dia melihat sepatang mata indah yang menghiasi wajahnya yang tampan seperti wajah indo, memandang cinta dengan tajamnya, segera cinta memalingkan wajahnya, cinta selalu ingat pesan guru agama agar selalu menjaga pandangan.

"Firman ayo bertarung lawan dudi " pak selamet memanggil muridnya untuk bertarung.

Yang dipanggil Firman bangkit, " oh anak yang kaya indo itu namanya Firman" gumam cinta dalam hati.

Sunday 22 February 2009

CINTA MULAI BERSEMI

CERBER 6

"Sini cinta, anak budi luhurnya sudah keluar " iyan memberi tahu cinta sambil menggapai tangannya mengajak keluar. kemudian cinta cepat cepat keluar gerbang sekolah, sepintas cinta melihat anak budi luhur ada di sebrang jalan, kebetulan saat cinta keluar bis umum sedang berhenti didepan sekolah, langsung cinta naik bis.

Sesampai rumah cinta langsung kedapur mencari makanan karena perutnya sudah keroncongan, ketika sedang mengambil piring dia mendengar mamanya memanggil, "cinta...." panggil mamanya dan mamanya menghampirinya sambil menenteng tas cinta "ini tas mu jangan simpan sembarangan dimana saja " tegur mama, " maaf mama tadi cinta terburu buru karena lapar " jawab cinta, cinta meletakkan piringnya dan membawa tasnya kedalam kamarnya, sesampai dikamar ia teringat sebentar lagi mau kerumah pak selamet bersama romy karena tadi pagi sudah janjian dengan Romy. Diambilnya pakaian silat tapak suci dari lemari kedalam tas blue jeans yang sebelumnya buku buku sekolah dikeluarkan kemudian kembali kedapur untuk makan.

Jam 2 siang cililitan sangat panas, cinta di halte menunggu romy dengan gelisah karena khawatir bis jurusan manggarai keburu datang dan Romy belum sampai.

"hei cinta sudah lama nunggu yah " sapa Romy yang tiba tiba sudah ada di belakang cinta.

"syukur kamu sudah datang Rom, tu Bis jurusan Manggarai datang" jawab cinta sambil telunjuknya mengarahkan ke arah datangnya Bis.

Keduanya naik bis dengan sigap karena harus berebutan dengan penumpang yang lain, keduanya dapat tempat duduk dibelakang supir, tak lama kemudian bis sudah penuh,ketika bis akan berangkat naiklah seorang nenek nenek, mau tak mau Romy bangkit dari duduknya untuk mempersilahkan nenek duduk disamping cinta. cinta melemparkan senyuman pada Romy tanda salut sikap gentlemen Romy, Romy melakukan ini bukan karena jaim terhadap cinta, tapi dia mengerti etika dalam Islam bahwa yang muda menghormati dan menolong yang tua.